SALAFI PREACHING'S PERSPECTIVE ON THE ORGEN TUNGGAL TRADITION AT WEDDINGS IN WEST SUMATRA

Authors

  • Hafiz Zurahman Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Author

Keywords:

Salafi, Single Organ, Walimatul Urs

Abstract

Tradisi orgen tunggal dalam pesta pernikahan merupakan bagian dari budaya yang melekat di masyarakat. Namun, tradisi ini mendapat penolakan dari kalangan Salafi yang secara tegas mengharamkan musik. Kaum Salafi adalah kelompok dalam Islam yang menekankan pentingnya kembali pada ajaran Islam yang murni, dengan merujuk langsung pada Al-Qur'an dan Hadis serta menolak interpretasi berbasis akal manusia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan lapangan untuk mengkaji pandangan kaum Salafi terhadap tradisi orgen tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kaum Salafi menganggap tradisi ini sebagai bentuk kemungkaran karena adanya musik, joget, dan percampuran antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, mereka berpandangan bahwa kewajiban memenuhi undangan pesta pernikahan gugur jika di dalamnya terdapat unsur kemaksiatan seperti itu.

References

A. Syarifuddin, Hukum perkawinan Islam di Indonesia. 2006. [Daring]. Tersedia pada: https://openlibrary.org/books/OL31697325M/Hukum_perkawinan_Islam_di_Indonesia

P. M. Guarango, “Pelaksanaan Walimatul Ursy Di Masa Covid 19 Dengan Aturan New Normal Perspektif Toeri Maslahah Mursalah,” הארץ, vol. 7, no. 8.5.2017, hal. 2003–2005, 2022.

M. F. Dinata, “Implementasi Walimatul Ursy Pernikahan Menurut Hukum Adat Di Desa Rimo Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh,” J. Mediasas Media Ilmu Syari’ah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah, vol. 4, no. 2, hal. 179, 2021, doi: 10.58824/mediasas.v4i2.316.

Amuntai, “Tradisi Masyarakat Terhadap Mandi Pengantin Pra Walimatul Ursy Di Desa Padang Besar Hulu Kec. Amuntai Kab. Hulu Sungai Utara,” vol. 2, no. 4, hal. 10664–10677, 2023.

P. Tayangan, F. Di, T. Terhadap, dan K. L. Timur, “Jurusan : Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri ( Iain ) Metro 1441 H / 2020 M Institut Agama Islam Negeri ( Iain ) Metro,” hal. hlm 3, 2020.

A. Mahfudin dan M. A. Mafthuchin, “Tradisi Hiburan Dangdut,” J. Huk. Kel. Islam, vol. 5, no. 1, hal. 62–78, 2020.

D. A. N. B. Mateandrau dan V. N. Mei, “Dinamika budaya orgen tunggal dalam masyarakat nagari lubuk alung kecamatan lubuk alung,” vol. 2, no. 1, hal. 310–326, 2023.

B. Apriadi dan E. D. Chairunisa, “Senjang: Sejarah Tradisi Lisan Masyarakat Musi Banyuasin,” Kalpataru J. Sej. dan Pembelajaran Sej., vol. 4, no. 2, hal. 124–128, 2018, doi: 10.31851/kalpataru.v4i2.2492.

Amalia Yunia Rahmawati, “pengaruh hiburan rakyat orgen tunggal terhadap sikap keagamaan pada remaja di desa seribandung kecamatan tanjung batu kabupaten ogan ilir,” vol. 1, no. July, hal. 1–23, 2020.

A. Yevi, “music pada acara pesta pernikahan ditinjau dari hukum islam,” 2015.

lexy j Moleong, metodologi penelitian kualitatif. Bandung, 1989. [Daring]. Tersedia pada: https://drive.google.com/file/d/1-HWimTYbLotvY81dB7Bvt_tyZ8TfYGZ7/view?pli=1

M. N. Abdul Halim, Membahagiakan Istri Sejak Malam Pertama. yogyakarta: Mitra Pustaka, 1999.

I. Mukti, “Konsep Pelaksanaan Walimatul Ursy Menurut Fiqh Syafi’iyyah,” J. Al-Mizan, vol. 7, no. 2, hal. 127–135, 2023, [Daring]. Tersedia pada: https://ejournal.iaialaziziyah.ac.id/index.php/jiam/article/view/580

M. Huda dan M. Adelan, “Konsep Nikah Massal Dalam Hukum Islam,” J. Huk. Kel. Islam, vol. 5, no. 1, hal. 17–33, 2020, [Daring]. Tersedia pada: http://journal.unipdu.ac.id:8080/index.php/jhki/article/view/2127

N. Maulidiyah, “KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP ( Analisa Semiotika Komunikasi Dakwah ),” vol. 1, no. 1, hal. 16–28, 2019.

Amalia Yunia Rahmawati, “Pengaruh Pertunjukan Orgen Tunggal Terhadap Eksistensi Rabab Pasisia Di Kec. Lengayang Kab. Pesisir Selatan,” vol. 9, no. July, hal. 1–23, 2020.

D. N. Riska, “Pengaruh Hiburan Orgen Tunggal Terhadap Penyimpangan Sosial Remaja Di Pekon Banjarmasin Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus,” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, hal. 1689–1699, 2020.

F. Fahamsyah, “Dinamika Sejarah dan Pemikiran Salafi,” J. Al- Fawa ’ id, vol. X, no. 2, hal. 26–41, 2020.

F. Jamal, “Pro-Kontra Pemahaman Gerakan Anti-Bid’Ah Kelompok Salafi,” J. Indo-Islamika, vol. 8, no. 1, hal. 23–37, 2020, doi: 10.15408/idi.v8i1.17538.

A. B. Wahib, “Dakwah Salafi: Dari Teologi Puritan Sampai Anti Politik,” Media Syari’ah, vol. XIII, hal. 147–162, 2011.

L. Hakim, “Konsep Asnaf Fī Sabilillah: Kajian Komparatif Pendapat Ulama Salaf daan Kontemporer,” At-Tauzi Islam. Econ. J., vol. 20, no. 2, hal. 42–52, 2020, [Daring]. Tersedia pada: http://jurnalhamfara.ac.id/index.php/attauzi/article/view/112%0Ahttps://jurnalhamfara.ac.id/index.php/attauzi/article/download/112/52

M. Sholehudin, “Kontekstualisasi Konsep Keluarga Sakinah: Pergulatan Pemikiran Hukum Keluarga dalam Tafsir Al Qur’an/The Contextualization of the Sakinah Family Concept: The struggle for family law ideas in the interpretation of the Qur’an,” Jure J. Huk. dan Syar’iah, vol. 12, no. 2, hal. 201–213, 2020, doi: 10.18860/j-fsh.v12i2.8790.

Moh Sholehuddin, K. Agama, dan K. Sidoarjo, “Ideologi Religio-Politik Gerakan Salafi Laskar Jihad Indonesia,” J. Rev. Polit., vol. 03, hal. 1, 2013.

M. I. Han dan I. Rahmayanti, “Salafi, Jihadis, dan Terorisme Keagamaan; Ideologi, Fraksi dan Interpretasi Keagamaan Jihadis,” Kordinat J. Komun. antar Perguru. Tinggi Agama Islam, vol. 20, no. 1, hal. 1–22, 2021, doi: 10.15408/kordinat.v20i1.19024.

Downloads

Published

2025-10-26

How to Cite

SALAFI PREACHING’S PERSPECTIVE ON THE ORGEN TUNGGAL TRADITION AT WEDDINGS IN WEST SUMATRA. (2025). VARIABLE RESEARCH JOURNAL, 2(04), 972-976. https://variablejournal.my.id/index.php/VRJ/article/view/272