KANDUNGAN NILAI ETIKA DALAM SYAIR LAGU ROHANI PADA PEMBELAJARAN AGAMA DI SEKOLAH MINGGU GEREJA TORAJA JEMAAT PALAWA
Keywords:
Nilai Etika, Syair Lagu Rohani, Pembelajaran AgamaAbstract
Sekolah Minggu Gereja Toraja sebagai salah satu wadah pembinaan pada anak mempunyai peran yang penting dalam pembinaan dan pendidikan karakter anak- anak Kristen.Salah satunya dengan pembelajaran etika. Pembelajaran tidak hanya dalam bentuk ceramah, tetapi juga dengan cara lain, seperti melalui lagu-lagu yang digunakan dalam kegiatan ibadah. Ada beberapa lagu yang digunakan dalam kegiatan ibadah yang mengandung nilai etika.Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan tentang (1) Bagaimana kandungan etika individual dalam syair lagu rohani di Sekolah Minggu Gereja Toraja Jemaat Palawa. (2) Bagaimana kandungan etika sosial dalam syair lagu rohani di Sekolah Minggu Gereja Toraja Jemaat Palawa. Adapun penelitian ini dilakukan dengan metode deskripfit kualitatif, lebih tepatnya yaitu analisis terhadap lagu-lagu yang digunakan dalam kegiatan Ibadah Sekolah Minggu. Berdasarkan metode penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa ada beberapa lagu yang mengandung nilai etika yang terbagi menjadi dua. Pertama, syair lagu yang mengandung etika individual yang menyangkut tentang kewajiban dan sikap terhadap diri sendiri, dan lagu yang dimaksud adalah lagu “Anak S’kolah Minggu” dan “Rukun Kasih”, dimana lagu tersebut mengajarkan seorang anak untuk selalu patuh dan taat pada orangtua serta selalu bersikap rendah hati. Kedua, syair lagu yang mengandung nilai etika sosial, yaitu etika yang menyangkut baik buruknya perbuatan seseorang dengan sesama, dan lagu yang dimaksud adalah lagu “Aku senang jadi anak Tuhan” dan lagu “Hati-hati gunakan tanganmu”, dimana lagu-lagu tersebut mengajarkan seorang anak untuk selalu berkata jujur, tidak mencuri dan tidak melakukan kekerasan. Gereja memiliki kesempatan yang baik untuk mengajarkan etika kepada seorang anak, meskipun secara tidak langsung, dengan menggunakan lagu. Karena pada dasarnya seorang anak lebih suka bergerak dan betindak, dibandingkan hanya sekedar duduk dan diam. Dengan adanya lagu tersebut, anak-anak diharapkan memahami serta menjadikan bekal dalam kehidupan sehari-hari untuk kehidupan yang lebih baik.
References
Abdullah Idi. 2011. Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat dan Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pers
Abdullah, M. Yatimin. (2006). Pengantar Studi Etika. Jakarta: PT. Rajagafindo Persada
Amin, Ahmad. 1988. Etika (ilmu akhlak). Jakarta: PT Bulan Bintang
Azhar Arsyad.2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Boelhke, Robert R. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen: Dari Plato sampai IG. Layola. Cetakan ke-8: Jakarta: BPK Gunung Mulia,2006)
Brooks, L. J., & Dunn, P. (2010).Business & Professional Ethic for Directors, Executives & Accountan, Fifth Edition.Canada: Macmillan Publishing Solutions
Degeng, N, S dan Miarso. 1993. Terapan Teori Kognitif dalam desainPembelajaran. Jakarta: Depdikbud-Dirjen Dikti.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 2009.Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Ghony, M Djunaidi dan Fauzan Almanshur. 2016. Metode Penelitian Kualitatif.Yogyakarta.Ar-Ruzz Media.
Ludigdo, Unti. 2007. Paradoks Etika Akuntan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Mustafa, H.A. 1999. Akhlak Tasawuf. Bandung : CV. Pustaka Setia
Pasiak, T. (2006) Manajemen Kecerdasan: Memberdayakan IQ, EQ, dan untukKesuksesan Hidup. Bandung:Mizan
Qohar, Adnan, H.,Drs. 2010. Jurnal Pengertian Etika dan Profesi Hukum.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Luse Rumpang Pariama, Nurlina Syahrir (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.